Minggu, 08 Mei 2016

SITUS SONG BENTAR

Posted By: Unknown - 07.24

Share

& Comment

sumber gambar : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Song Bentar merupakan ceruk (gua payung) yang terletak di Desa Kenteng, Ponjong, berbatasan dengan wilayah Eromoko, Wonogiri. Indikasi hunian di situs ini diperoleh dari hasil survei permukaan dan ekskavasi. Pada saat survei ditemukan beberapa jenis artefak batu yang meliputi alat batu inti, batu giling, beliung persegi, berbagai jenis serpih, mata panah, dan tatal batu; artefak tulang yang didominasi unsur mata panah, lancipan, sudip, dan jarum; artefak dari tanduk rusa berupa digger; artefak serut dari cangkang moluska; serta fragmen gerabah.
Selain jenis-jenis artefak tersebut ditemukan pula sejumlah besar tulang dan gigi, baik yang berasal dari hewan maupun manusia, serta sebaran fragmen cangkang moluska laut. Fragmen kulit kemiri juga banyak ditemukan, sebagian besar menunjukkan tanda bekas terbakar. Semua temuan tersebut tersebar di permukaan lantai gua bercampur dengan kerakal-kerakal batu gamping dan pecahan-pecahan batu kalsit sebagai akibat aktivitas penambangan kalsit yang pernah berlangsung di gua tersebut beberapa tahun sebelum dilakukan penelitian.
Hasil ekskavasi menunjukkan bahwa temuan artefaktual di Song Bentar didominasi oleh artefak batu dan tulang, ditambah beberapa buah artefak cangkang moluska dan gerabah di lapisan atas sebagai unsur minor. Artefak batu yang ditemukan sebanyak 1.322 buah, meliputi mata panah, berbagai jenis serpih, bilah, artefak batu inti, bor, manik-manik, dan tatal batu. Bahan yang digunakan bervariasi, umumnya berupa batu gamping kersikan. Di samping itu, terdapat juga bahan andesit, basalt, jaspis, kalsedon, kuarsa, rijang, dan batu lempung kersikan.
Artefak tulang dari Song Bentar berjumlah 478 buah, secara umum dapat dikelompokkan ke dalam jenis jarum, lancipan, sudip, alat penggali, dan limbah produksi. Beberapa jenis binatang yang dapat dikenali sebagai sumber bahan pembuatan artefak-artefak ini, antara lain marga hewan berkuku genap (Bovidae), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), dan marga rusa (Cervidae). Jenis artefak lain, yaitu artefak dari cangkang moluska, sebagian besar berupa serut yang menunjukkan tanda-tanda aus karena pemakaian. Artefak serut dihasilkan dari jenis cangkang moluska laut Veneridae yang termasuk dalam klas Pelecypoda. Keberadaan tulang-tulang hewan juga menunjukkan jenis-jenis hewan tertentu telah dikonsumsi oleh penghuni Song Bentar.
Selain itu, penghuni Song Bentar juga mengeksploitasi tumbuhan, baik untuk keperluan konsumsi maupun keperluan lain. Hal ini diketahui dari hasil analisis serbuk sari yang tertinggal pada sedimen gua dan analisis pasti yang menempel pada beberapa artefak batu. Jenis vegetasi yang dikonsumsi, antara lain jenis umbi-umbian dan padi-padian, namun belum teridentifikasi jenisnya.
Sisa organisme lain yang sangat penting dari Song Bentar berupa konsentrasi gigi, fragmen tengkorak, dan fragmen tulang Homo sapiens. Hasil penelitian temuan tersebut menunjukkan bahwa temuan tersebut berjenis kelamin perempuan, umur antara 30-40 tahun, dengan tinggi badan 155 cm. Ciri-ciri primitif masih sangat tampak pada Homo sapiens ini. Kategori rasnya adalah Mongoloid dengan percampuran unsur Australomelanesid, sedangkan pertanggalan relatifnya berkisar antara 12.000 – 8.000 tahun lalu. Selain temuan ini, sisa-sisa manusia dari Song Bentar sekurang-kurangnya berasal dari delapan individu, terdiri atas lima orang dewasa (tiga laki-laki dan dua perempuan), dua anak-anak, dan satu bayi. Semua individu dewasa menunjukkan ciri-ciri Mongoloid, salah satu di antaranya berumur 25-30 tahun, dengan tinggi tubuh 161,4 cm.

About Unknown

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © JOGJATRIP 03

Designed by Templatezy